PARINGIN – Petugas kesehatan khususnya tenaga medis, menjadi garda terdepan dalam menghadapi pasien terpapar virus corona atau Covid-19.

Atas jasa mereka, pemerintah daerah Kabupaten Balangan melalui Gugus Tugas, memberikan insentif khusus.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Erwan MKL.

Menurutnya, total dana yang disediakan untuk insentif tenaga medis yang menangani pasien terpapar COVID-19 sekitar Rp904 juta.

“Tenaga medis yang mendapatkan insentif bukan hanya yang di RSUD Balangan, tapi juga yang ada di 12 Puskesmas se-Kabupaten Balangan,” ungkap Erwan, kemarin.

Dana Rp 904 juta, terbagi untuk tenaga medis di RSUD Balangan sebesar Rp 445.500.000, sedangkan tenaga medis Puskesmas sebesar Rp 459.000.000.

Pemberian insentif ini, masih kata Erwan, berlaku dari 17 Maret lalu hingga 45 hari. Namun, apabila status kedaruratan berlanjut, maka dana insentif akan diusulkan lagi untuk 45 hari siaga.

Sumber dana sendiri dari anggaran bencana tim gugus tugas COVID-19 Kabupaten Balangan, di luar dari jasa pelayanan (Jaspel).

“Selain insentif, para petugas di RSUD dan Puskesmas ini juga dapat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk menjaga stamina tubuh petugas, dan vitamin,” terangnya.

Direktur RSUD Balangan, dr Ferry, menambahkan, ada 102 orang petugas yang masuk dalam garda depan menangani penyebaran COVID-19.

Mereka adalah para dokter spesialis, Satpam hingga petugas Cleaning Service.

Sedangkan untuk di Puskesmas, kata dia, ada delapan orang di setiap Puskesmas yang disiagakan dalam penanganan COVID-19.

Masing-masing petugas mendapatkan insentif bervariasi, untuk di RSUD Balangan, dokter spesialis mendapat Rp150 ribu per hari, dokter umum dan internship, perawat dan bidan di UGD dan petugas lab masing-masing mendapatkan Rp100 ribu per hari, tenaga admin dan security Rp75 ribu per hari.

Sementara untuk petugas di Puskesmas, dokter Rp150 ribu dan petugas lain yang berperan sebanyak 7 orang masing-masing Rp100 ribu per hari. (metro7/wrt)