Banjarmasin – Sungguh tragis nasib M Irfan Saidi (28) warga Jalan Sutoyo S komplek Wildan RT 3 Banjarmasin Barat. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi badan membiru dan mengeluarkan darah di mulut di sebuah kamar salah satu hotel di Banjarmasin, Kamis (24/4).
Saat itu Irfan ditemukan tewas sekitar pukul 10.00 pagi oleh salah satu karyawan hotel di kamar 215 dengan posisi terlentang. Irfan diketahui sebagai PNS di Kabupaten Tapin.
Menurut keterangan salah satu karyawan hotel tersebut, Irfan cek in pada malam Rabu (23/4), saat itu ia berdua dengan temannya, korban saat itu membawa barang dan tas seperti habis dari luar kota.
“Korban berdua dengan temannya seorang pria, tapi temannya itu kapan keluar dari hotel karyawan hotel tidak ada yang tahu,” katanya.
Sementara Aprilia Utari  (25), istri korban mengungkapkan bahwa mengetahui suaminya tewas dari salah satu teman suaminya. “Saya terkejut mendapat kabar itu, seakan tidak percaya, setahu saya Irfan langsung pulang ke Rantau setelah malam itu datang dari Semarang dan Jogja,” ucapnya.
Mendengar kabar itu Lia sapaan akrabnya bergegas menuju kamar mayat untuk memastikan apakah mayat yang terbujur kaku di kamar mayat itu memang suaminya. “Saya terkejut memang benar itu suami saya,” ujarnya.
Dijelaskan Lia, status dia dan suaminya masih dalam proses mengurus persidangan di pengadilan agama untuk bercerai. “Sudah 9 bulan saya pisah ranjang dengan Ifan, tapi hubungan via telepon tetap terjalin karena sering membicarakan proses perceraian,” jelasnya.
Namun lanjut Lia, setahu dia bahwa suaminya itu baru saja bepergian dari Semarang karena urusan kantor dan malam itu menelepon dirinya sekitar pukul sembilan malam bahwa sudah ada di Banjarmasin dan langsung pulang ke Rantau.
“Bilangnya langsung pulang  ke Rantau kepada saya setelah mendarat di Banjarmasin tahunya dapat kabar ditemukan tewas di hotel, dan dalam perbincangan itu sempat membicarkan masalah perceraian,” cetusnya.
Diungkapkan Lia selam 5 tahun berumah tangga dengan Irfan, dirinya mengetahui bahwa suaminya itu punya penyakit liver dan itu sudah lama.
“Selagi serumah dia sering saya suruh berobat, tapi suaminya itu selalu menganggap remeh penyakit itu,” tuturnya.
Kaposelsek Banjarmasin tengah Kompol Raymond M Masengi, melalui Kanit Reskrim Iptu Viktor Berlianto mengatakan sementara dari hasil pemeriksaan visum luar tidak ditemukan tindak kekerasan di tubuh korban dan diduga korban akibat serangan jantung. “Dari pihak keluarga menolak akan dilakukan otopsi dan langsung membawa pulang ke rumah duka,” jelas Viktor.(metro7/blq)