• Pukuli Pemuda Dengan Senjata Api
Tanjung – Wajah kepolisian Indonesia kembali tercoreng. Kali ini seorang oknum polisi berpangkat Brig berinisial Munt anggota Polsek Tanjung Polres Tabalong Kalimantan Selatan main hakim sendiri didepan warga masyarakat Pasar Kapar Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong memukuli seorang pemuda bernama Anto dengan senjata api jenis pistol secara membabi buta, Jum’at (18/1) sekitar pukul 16.00 wita.
Kejadian itu terjadi didepan wartawan koran ini dan sempat mengabadikan foto oknum polisi ketika masuk mobil usai menganiyaya korban. Tidak hanya itu, kejadian itu sempat menjadi tontonan warga masyarakat disana dan pengguna jalan yang melintas dengan perlahan karena insiden tersebut.
Kepada Metro7, korban Anto (35) warga Komperta perumahan S 10 no 41 Murung Pudak Tabalong ini mengaku dipukul dengan pistol dibagian kepala dan dahi, mengakibatkan kepalanya sakit dan dahinya memar kebiru-biruan. “Kepala saya dipukuli dengan pistol hingga memar seperti ini, padahal saya hanya menyelip mobilnya untuk mendahului dan ternyata dia marah dan mengejar saya,” ujarnya.
Kejadian bermula bermula ketika mobil oknum polisi Munt diselip oleh Anto yang menggunakan kendaraan roda dua. Entah kenapa, oknum polisi ini justru marah dan mengejar korban hingga disekitar Pasar Kapar dan turun dengan menggenggam senjata api pistol laras pendek.
Setelah turun dari mobil Honda Jazz DA 7846 HD warna hitam yang dikendarainya, oknum polisi ini langsung menghampir korban dan memukuli bagian kepalannya secara membabi buta.
Mendapat pukulan dengan pistol membuat korban ketakutan dan hanya pasrah saja ketika kepalanya menjadi bulan-bulanan oknum polisi yang diketahui memang nakal dan sudah beberapa kali dimutasi karena berbagai kasus ini.
Usai memukuli korban Anto, oknum polisi itupun langsung masuk kedalam mobilnya, setelah masuk kedalam mobil ia keluar lagi dan kembali memukuli korban hingga korban tak berdaya. Setelah itu, tanpa merasa kasihan dengan korban yang tak berdaya, oknum polisi itupun langsung tancap gas meninggalkan korban.
Karena TKP berada di jalan umum yang padat dilalui pengguna jalan, aksi penganiyayaan itu menjadi tontonan warga dan pengguna jalan. Tidak hanya itu, wartawan koran ini yang saat itu melintas langsung turun dan mengabadikan kejadian itu dengan memotret oknum pelaku dan korban.
Selang beberapa jam setelah kejadian itu, kepada Metro7 via telpon genggam, Anto mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Murung Pudak, tetapi pada saat di Polsek dia dipaksa untuk berdamai dengan oknum polisi Munt. “Oleh polisi disana saya diminta untuk berdamai saja, tidak usah mengadu. Dan saya dipertemukan dengan pelaku polisi yang memukuli saya itu,,” ujar Anto dengan nada seadanya .
Menurut Anto, dirinya mengadu ke kantor polisi itu bukan untuk berdamai tetapi meminta keadilan hukum, karena sudah dianiyaya oleh seorang polisi. “Sesampai disana justru saya ditemukan dengan polisi itu dan saya dipaksa untuk berdamai saja,” tuturnya.
Sementara itu, warga masyarakat Kapar yang kebetulan menyaksikan kejadian penganiyaan itu mengaku sangat menyesalkan seorang anggota Polri bersikap arogan kepada masyarakat dengan menenteng postol dan memukuli masyarakat didepan umum. “Anak muda itukan bukan maling atau boronan, kok seenaknya diperlakukan seperti itu, dan itu adalah tindakan penganiyayaan,  yang jelas ada hukum pidananya,” ujar beberapa warga disana.
Banyak kalangan di Tanjung meminta kepada petinggi Polri khususnya Polda Kalsel dan Polres Tabalong untuk mengusut oknum polisi nakal itu secara transfaran dan seadil-adilnya, karena bagaimanapun juga dia telah mencoreng nama baik dan citra Polri.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Metro7 di Polres Tabalong, oknum ini memang dikenal nakal dan sudah beberapa kali dimutasi hingga terakhir dimutasi ke Polsek Tanjung. Tetapi banyak yang bertanya-tanya, kenapa oknum yang sudah diketahui nakal kok bisa memegang senjata api yang tentu saja akan membahayakan orang lain karena sikap emosionalnya yang tidak terkendali.
Sementara itu Waka Polres Tabalong Kompol Yudy Chandra Sik,MH ketika dikonfirmasi melalui telepon genggamnya mengaku belum menerima laporan tentang peristiwa itu. Dan ia berjanji akan mencek kejadian tersebut kepada anak buahnya.
“Maaf pak, akan kami cek terlebih dahulu karena sampai saat ini saya belum terima info seperti itu,” ujarnya melalui SMS (Short Message Service). (Metro7/tim)