TANJUNG, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan terus berupaya menekan dan menurunkan stunting.

Komitmen Pemerintah Kabupaten Tabalong dalam percepatan penurunan stunting telah berhasil meraih peringkat pertama terbaik se Kalimantan Selatan pada kegiatan penilaian konvergensi Tahun 2021.

Untuk tahun 2022 ini sudah melakukan paparan dihadapan Tim penilai yang selanjutnya nanti ditindak lanjuti dengan kunjungan lapangan.

“Mudah-mudahan nanti kita bisa mempertahankan peringkat pertama atau peringkat terbaik itu,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Tabalong, H Muhammad Noor Rifani dalam laporannya diacara Pelaksanaan Aksi ke-3 Gerakan Masyarakat Dalam Upaya Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting ( Gempur stunting) dari 8 konvergensi Selasa (7/6) di Aston Tanjung City Hotel Kelurahan Mabuun.

Dilaporkannya bahwa, IPM di Kabupaten Tabalong naik 72,6, kemudian umur harapan hidup 70,57, Posyandu ada 286, Rumah Sakit Swasta ada 1, Rumah Sakit Pemerintah (RSUD) ada 1 dan menyusul 1 RSUD akan dioperasikan, kemudian Puskesmas Perawatan ada 3, Puskesmas Non Perawatan 15.

Sekilas tentang stunting, dimana stunting yaitu kerdil atau pendek, kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 hari pertama.

Anak tergolong stunting atau pendek, apabila panjang atau tinggi badannya berada dibawah minus 2 standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya, kekurangan gizi tidak saja membuat stunting tetapi juga menghambat kecerdasan, memicu penyakit dan penurunan tinggi badan.

Pemerintah Kabupaten Tabalong telah nencantumkan didalam RPJMD terkait penanggulangan stunting, dan yang tidak kalah pentingnya inovasi yang dilakukan oleh kepala daerah yaitu gerakan gempur stunting.

Dengan inovasi tersebut stunting di Kabupaten Tabalong setiap tahun mengalami penurunan sebagaimana data stunting dari tahun 2007 sampai 2019 grafiknya selalu menurun dan terakhir tahun 2020 dan 2021 dari 11,51persen dari pencatatan secara elektronik melalui penimbangan bayi, dari 11,51 persen kini menjadi 8,88 persen.

Jadi, gempur stanting adalah gerakan masyarakat untuk mencegah stunting yaitu gerakan bersama pemerintah, pihak swasta dan masyarakat untuk melakukan percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Tabalong.

“Hal ini dititik beratkan pada upaya pemberdayaan masyarakat dan optimalisasi peran multi sektor, pemerintah, swasta dan masyarakat,” ucapnya lagi.

Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani dalam sambutannya mengatakan, tahun lalu penurunan stunting di Kabupaten Tabalong paling tinggi di Kalimantan Selatan. penurunannya 16 persen.

Kerja keras bersama berhasil menurunkan stunting 16 persen tahun yang lalu belum cukup untuk menciptakan generasi emas tahun 2045.

Oleh sebab itu satu yang ia minta dan prinsip sekali, yakni tahun 2023 semua desa harus menganggarkan dana desa untuk membuat peta tentang status gizi yang didalamnya ada status stunting.

“Dengan kita memiliki data best tentang status gizi yang didalamnya ada status stunting maka kita tidak susah lagi mencari terkait data keberadaan stunting di Kabupaten Tabalong,” pintanya. *