BALIKPAPAN – Hilangnya ikon Bumi Sarabakawa yaitu api tugu obor di Mabuun serta keinginan masyarakat untuk melihat perkembangan sumber minyak yang dikirim ke Balikpapan dan keinginan pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan jalan-jalan lintasan pertamina penghubung antar desa langsung di pertanyakan Wakil Ketua DPRD Tabalong Jurni di Kantor SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi di Balikpapan Jum’at (17/1/2020).

Wakil Ketua DPRD Jurni minta agar Tabalong bersinar lagi seperti dulu, juga tugu obor dari gas pertamina diharapkn dapat menyala karna itu kebanggaan daerah.

“Saya berharap Pertamina bisa kembali menyalakan api obor untuk ciri khas Bumi Sarabakawa. Masyarakat Tabalong tentu lebih respon Pertamina untuk menambah sumur-sumur baru ketimbang tambang-tambang batu bara,” katanya.

Senior Manager SKK Migas, Roy Widiarta menjelaskan saat ini Tabalong masih berproduksi dengan mengirim lebih dari 10 ribu barel minyak mentah pertahun dan disalurkan langsung ke Balikpapan untuk diolah menjadi bahan bakar minyak.

Selain minyak Tabalong juga menyumbang gas yang sampai saat ini dipergunakan untuk operasional pertamina dan tidak untuk diperjual belikan.

untuk pengaspalan jalan di kawasan jalur jalan pertamina bisa saja syaratnya pemerintah daerah menyurat ke pertamina dengan menunjukan titik kordinat jalan yang mau di aspal.

“Tembusan suratnya dikirm ke kami di SKK Migas Kalsul, nanti kita diskusikan di kantor SKK Migas,” katanya.

Untuk tagihan pajak penerangan keterlambatan pembayaran dikatakannya dikarenakan ada persyarakatan perbaikan dan slot blangko tambahan yang masih belum dikirim ke SKK Migas oleh beberapa Kabupaten termasuk Tabalong, namun secepatnya akan diselesaikan.

“Di Tabalong saya bangga sampai saat ini belum ada issue nsional atau permasalahan besar dan Pertamina di Tabalong berjalan baik sampai saat ini,” imbuhnya.

Sekedar diketahui menilik sejarah pertamina Tanjung ternyata sudah lebih dari 120 tahun Banua Sarabakawa menyumbang minyak untuk Indonesia.

Ditemukan pada tahun 1898 lewat ekplorasi T-001 oleh perusahan belanda “Mijinbouw maatschappij Martapoera” sampai saat ini minyak Tabaling terus menyumbang devisa untuk pembangunan negara ini.

Minyak Tabalong pernah mencapai kejayaan dengn menghsilkan 50.253 BODP (Barel Minyak per hari) pada tahun 1963 dan hebatnya sampai 120 tahun hingga hari ini minyak Tabalong tidak pernah habis bahkan tahun 2020 target nasional minyak Tabalong 704,19 ribu barell walapun terancam di makan pertambangn batu bara.

Luas wilayah kerja Pertamina Tanjung 6.611km2 dengan fasilitas migas terbesar diantara Balangan Bartim PPU dan Paser serta bentang pipa terpanjng sekitar 200kilo meter mulai Kalsel sampai Kaltim. (metro7/rz)