SEKADAU, metro7.co.id – Warga Desa Landau Kumpai pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tangal 9 Desember 2020, siap menberikan dukungan suara kepada pasangan bupati nomor urut 1( satu) Pasangan Aron-Subandrio (PAS) 80 persen.

Sumbangan suara kepada PAS bukan tanpa alasan, pertama calon nomor urut 1(satu) yakni pak Aron memang putra asli Nanga Mahap, alasan kedua, warga selama lima tahun ini tidak pernah tersentuh pembangunan, bukan hanya itu selama lima tahun terakhir ini disemua sektor tidak pernah warga Desa Landau Kumpai dan sekitarnya tidak pernah ada sentuhan pemerintah.

“Kami inginkan perubahan, sebab, sosok pemimpin muda seperti Aron dan Subandrio, bisa membawa Sekadau lebih baik lagi. Saya juga yakin, beliau berdua akan mampu mengcover semua suku dan agama di kabupaten Sekadau, mereka bisa berlaku adil terhadap semua etnis, sosok pemimpin yang seperti ini.yang kita butuhkan,” kata Tinam salah seorang tokoh masyarakat Desa Landau Kumpai dalam sambutanya saat kampanye PAS Jumat,(27/11/2020) di Balai Dusun Landau Kumpai.

Menurut dia, lima tahun terakhir wilayah Nanga Mahap tidak terbangun secara maksimal, sebab semua akses jalan antar desa ke kecamatan masih lumpur, tidak pernah tersentuh oleh pemerintah, jadi sangat wajar kata dia, warga membutuhkan perubahan.

Ditempat yang sama, Moloi angota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sekadau dari Partai Demokrat (PD)dalam orasinya mengatakan,bahwa selama ini warga khususnya di wilayah kedesaan Landau Kumpai kurang tersentuh pembangunan dari pemerintah disemua sektor.

Jadi, karna faktor inilah maka Partai Demokrat tidak lagi mengusung pasangan Rupinus Aloysius pada pilkada tahun ini.

“Sebab, keduanya dinilai gagal menbangun kabupaten Sekadau di semua sektor, lima tahun terakhir kehidupan warga semakin sulit. Makanya tahun 2020 ganti bupati, setuju? Tanya. Moloi kepada warga, dengan tegas dan serentak warga menjawab setuju,2020 kita ganti bupati,” katanya.

Hal yang sama juga di kata oleh Hasan, dalam orasinya secara panjang lebar Hasan menjelaskan, bahwa klaim terbukti dan teruji seperti belum terbukti.
Alasan tentu sangat jelas, karna secara ekonomi tarap kehidupan masyarakat semakin terpuruk. Daya beli masyarakat, juga masih sangat rendah, artinya dari sektor ekonomi sekadau masih jauh dari harapan.

Dari segi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Sekadau juga masih terpuruk. Bahkan,dari 14 kabupaten/kota di provinsi kalimantan barat, Sekadau bertenger di posisi 13, artinya, Sekadau menduduki urutan kedua terendah.

Padahal, dari jumlah penduduk dan wilayah di provinsi Kalbar Sekadau penduduknya sedikit dengan jumlah kecamatan sedikit pula.

“Tapi kenapa kita malah berada di peringkat paling rendah IPMnya?,” katanya menpertanyakan.

Itu artinya, dua bidang ini sudah gagal, begitu juga bidang pendidikan dan Kesehatan, dibidang ini Sekadau merupakan kabupaten terbanyak mengidap penyakit kurang Gizi. Hal ini di buktikan dengan maraknya pembangunan rumah gizi,

“Pembangunan rumah gizi menandakan bahwa Sekadau,masih banyak anak-anak yang kurang gizi,” kata Hasan.

Sementara itu, Aron calon bupati nomor urut 1(satu), dalam orasinya mengatakan, bahwa dirinya bersama Subandrio akan meneruskan program terbaik yang pernah dijalankan oleh pak Simon Petrus selama menjabat, diantaranya di bidang pendidikan, ia akan meneruskan program satu dusun satu sarjana.

Di bidang kesehatan kata dia lagi, jika terpilih nanti ia akan menyiapkan dana dari APBD untuk pengobatan gratis, oprasi katarak dan oprasi bibir sumbing yang dulu pernah dilaksanakan oleh Simon.

“Kita juga sudah menyiapkan program ungulan pro rakyat. Yakni program Infrastruktur, Pertanian, Perkebunan, Perikanan untuk kesejahteraan masyarakat (IP3K), dalam program sudah tercatum hal-hal yang dibutuhkan masyarakat,” kata Aron.

Tambah dia, akan melaksanakan program tersebut dalam 100 hari kerja ketika habis dilantik menjadi bupati, dalam 100 hari pertama dirinya akan melaksanakan rapat kerja dengan pihak terkait guna menyiapkan regulasi untuk melaksanakan program IP3K.

“Dalam implementasinya, program IP3K kedepan pemerintah melalui dana APBD akan membagikan bibit gratis kepada masyarakat, yakni bibit Sawit, Karet, Cocoa, dan kepada petani lainya dibantu sesuai dengan potensi daerahnya. Kita akan bina petani melalui tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dengan cara satu desa satu PPL,” tutupnya. *