Foto Bersama usai Peresmian RSUD Tamiang Layang dengan Bupati Bartim
TAMIANG LAYANG – Realisasi penyelesaian pembangunan Gedung RSUD Tamiang Layang yang dibangun bertingkat dua oleh PT Adaro Indonesia, dipandang sebagai bukti nyata keberpihakan investor dalam pembangunan daerah, khususnya di Kabupaten Bartim.
Pada tahun 2013 mendatang, pihak RSUD Tamiang Layang bertekad untuk bisa lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Di antaranya berupa penambahan tenaga medis dan peralatan yang akan terus dilengkapi. Sehingga masyarakat dari Kabupaten tetangga seperti Puruk Cahu, Muara Teweh dan Barsel tidak perlu lagi rujukan ke Banjarmasin, karena sudah bisa terlayani di RSUD Tamiang Layang. 
Bupati Bartim Drs H Zain Alkim saat peresmian RSUD Tamiang Layang belum lama tadi kembali menandaskan agar perusahaan-perusahaan khususnya pertambangan yang ada di wilayah Bartim supaya ikut berpartisipasi untuk kemajuan pembangunan daerah.
Sebagaimana yang telah dilakukan PT Adaro Indonesia yang telah membantu membangunan Gedung RSUD Tamiang Layang sebagai fasilitas umum dalam rangka pelayanan kesehatan masyarakat.
“Ini wujud nyata partisipasi perusahaan kepada masyarakat dalam pembangunan di suatu daerah,” ujarnya.
Direktur RSUD Tamiang Layang Dr Teddy Taroreh ketika ditemui Metro7 usai peresmian menjelaskan, pembangunan Gedung RSUD Tamiang Layang ini diperkirakan memakan biaya 4 miliar lebih yang dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama pada tahun 2007 dari dana APBD dan tahap kedua dibantu oleh PT Adaro Indonesia yang menambahkan lantai dua, sehingga terlihat lebih megah.   
“Untuk pasien Jamkesda dan Jamkesmas tetap dilayani, ruangannya pun sudah kita siapkan. Ruangan khusus Kelas III untuk pasien Jamkesmas dan Jamkesda. Kalau RSUD Tamiang Layang tidak sanggup, baru pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit lain. Kita pun membuat MoU dengan RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Buntok, agar pasien yang tidak mampu bisa terbantu,” ungkapnya.
Masih kata Teddy, untuk pasien Jamkesmas tidak ada masalah, karena berlaku di seluruh Indonesia berdasarkan program pemerintah pusat.
“Pihak Rumah Sakit nantinya akan memastikan apakah pasien Jamkesmas benar-benar dari kalangan warga tidak mampu atau bukan.  Yang berkewajiban memberikan data valid adalah Kepala Desa setempat diketahui oleh Camat. Di luar itu, makan akan diverifikasi oleh Badan Kepegawaian Perempuan, baru Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM – red) bisa diberikan sesuai mekanisme yang ada,” katanya.
Teddy menambahkan, RSUD Tamiang Layang juga berencana menambah 4 orang Dokter Spesialis, yaitu Dokter Spesialis Anak, Penyakit Dalam, Spesialis Bedah dan Dokter Spesialis Kandungan.
“Ini merupakan langkah awal kami untuk melaksanakan tugas yang diemban dengan sebaik-baiknya. Dengan perlengkapan ruang praktik yang sudah tersedia serta peralatan yang sudah ada, maka kami akan bisa melayani dengan semaksimal mungkin.
 jadi dengan adanya pembangunan Gedung baru RSUD ini. Merupakan tantangan bagi kami karena denga adanya kepedulian dari Pemda dan pihak PT. Kami akan terus berupaya meningkatkan mutu RSUD Tamiang Layang untuk Lebih Cepat dalam Melayani, serta Mudah dan Terpercaya,,” pungkas Dr Teddy. Metro7/Ali