ACEH UTARA, metro7.co.id – Sejak beberapa hari yang lalu banjir menerjang kabupaten Aceh Utara, Namun sampai saat ini penanganan dan evakuasi korban banjir benar-benar sangat lamban. Sehingga menyebabkan 4 korban meninggal dunia dalam musibah banjir tersebut.

Bahkan ribuan warga terpaksa harus mengungsi, hingga ribuan hektar sawah dan tambak milik warga ikut tenggelam oleh banjir yang melanda Aceh Utara.

“Banjir Aceh Utara bukan yang pertama kali terjadi, namun sudah 4 tahun berturut-turut sejak 2017, 2018, 2019 dan 2020,”ujar Aktivitas sosial Muhammad Yunus kepada media metro7.co.id, Rabu (9/12/2020).

Jangankan jumlah kerugian masyarakat akibat banjir, jumlah pengungsi dan jumlah masyarakat yang harus dievakuasi sejak hari pertama pertama banjir, Pemkab Aceh Utara belum mempublikasikan data yang riil, jadi kurang apalagi pengalaman untuk menanggulangi bencana banjir, tanya aktivis sosial itu.

“Sudah hampir 2 priode Bupati H Muhammad Thaib menahkodai Aceh Utara, namun tidak satupun program-program strategis untuk pencegahan banjir seperti pelebaran sungai atau saluran pembuangan yang berskala besar,” kata putra kelahiran Tanah Jambo Aye.

Muhammad Yunus berharap kepada Bupati dan wakilnya, untuk kedepannya Aceh Utara tidak lagi berstatus rawan bencana yang terjadi setiap tahunnya, namun kedepan harus menetapkan status Aceh Utara bebas bencana, tentu dengan program-program handalnya.

“Pemkab Aceh Utara juga harus mengganti rugi setiap kerugian masyarakat,” tutup nya. *