JAKARTA, metro7.co.id – Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama sekaligus tokoh Pers Indonesia berusia 88 tahun ini menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Jakob mengalami gangguan multiorgan dan sebelumnya kondisinya sempat membaik namun kondisi Jakob kembali menurun seperti yang dikatakan Dokter Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Felix Prabowo Salim. Usia yang kian menua dan kondisi yang mulai melemah semakin membuat kondisi sang tokoh pers ini memburuk.

“Selama perawatan sempat sebenernya naik turun, di mana selama perawatan hampir lebih dari dua minggu sempat perbaikan dan terjadi penurunan, hanya pada saat-saat terakhir karena faktor usia dan kondisi semakin memburuk akhirnya beliau meninggal,” ujar Felix yang dikutip dari kompas.com.

Jakob Oetama adalah seorang pendiri sekaligus pemilik Kompas Gramedia Group, ia juga diketahui sebagai jurnalis senior indonesia.

Pria berkelahiran asal magelang ini pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN. Dia adalah penerima Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gajah Mada dan penerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada tahun 1973.

Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Karier jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader’s Digest dari Amerika. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas. Selain itu, bersama dengan Jusuf Wanandi, Muhammad Chudori, Eric Samola, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, H. G. Rorimpandey dan Harmoko, Jakob Oetama juga ikut mendirikan The Jakarta Post, harian nasional Indonesia berbahasa Inggris.***