BOGOR, metro7.co.id – Warga Desa Tapos II yang tidak pernah menerima bansos dari pemerintah setempat merasa dianaktirikan. Padahal, pemerintah sudah menjanjikan warga yang terdampak pandemi covid-19 akan diberikan bantuan untuk memenuhi kehidupan rumah tangga.

“Sudah berapa kali dana bansos turun ke desa kami namun saya tidak menerima sama sekali padahal saya warga kurang mampu, jangankan selama pandemi virus corona, sebelum virus corona, kehidupan saya juga susah,” kata Ahmad warga rt001/rw004 desa Tapos II kecamatan Tenjolaya kepada media ini, Minggu (18/09/2020).

Dikatakan Ahmad, kehidupannya selama pandemi ini cukup memprihatinkan. Penderitaan ini, ujar dia, bukan hanya dia sendiri, tetapi masih banyak warga yang kehidupannya juga susah.

“Masih banyak lagi di kampung saya ini yang tidak mendapatkan bansos dari pemerintah, padahal saya sudah berapa kali menanyakan kepada rt dan rw tetapi jawabannya, iya masih menunggu yang tidak pasti,” ungkapnya.

Ayung (42) warga setempat kepada media ini mengatakan, seharusnya pemerintah desa memiliki data siapa-siapa saja warga yang sangat berhak dan layak untuk dibantu. Apalagi sekarang ini, paparnya, masa pandemi covid-19, semua warga merasakannya. Tidak hanya yang kurang mampu, yang selama ini mampu juga mengalami gangguan perekonomian.

“Dahulukan warga yang kehidupannya memang benar-benar susah, dan jangan didahulukan warga yang memang masih mampu dan jangan juga membeda-bedakan warga yang mendukung sama warga yang tidak mendukung selama pemilihan kepala desa,“ ungkapnya.

Seharusnya kata Ayung, pendataan kepada penerima bantuan sembako ini menguatkan data-data teraktual yang didapat dari RT/RW dan jika perlu kepala desa kunjungi langsung warganya yang memang benar-benar layak untuk mendapatkan bantuan tersebut.

Warga lain yang minta namanya untuk tidak disebutkan, mengatakan ada warga di wilayah kampung Haji Qomar selalu dapat bansos dari pemerintah. “Kenapa di RT saya ada yang tidak dapat sama sekali, apakah karena saudara atau kerabat RT/RW atau pejabat setempat sehingga selalu mendapatkan bantuan dari pemerintah,” katanya.

Seharusnya, menurut warga tersebut, bansos ini tidak membeda-bedakan mana warga yang dekat dengan RT/RW atau pejabat setempat, tetapi pembagiannya harus sama, karena ini bantuan dari pemerintah buat seluruh warga yang terdampak virus corona.

“Tidak ada perbedaan apakah dia saudara atau kerabat terdekat dari rt/rw atau pejabat setempat, harusnya semua mendapatkan bantuan dari pemerintah,” terangnya.

Kades Tapos II, Fuad, saat ingin dimintai komentarnya terhadap pemberian bantuan ini belum bisa ditemui karena sedang tidak berada di kantor desa.

“Banyaknya bansos dari pemerintah yang tidak tepat sasaran ini, diminta kepada instansi yang berwenang untuk memeriksa ulang agar bantuan yang semestinya ditujukan kepada warga yang kurang mampu bisa benar benar tepat sasaran,” ungkap warga tersebut.***