KENDAL, metro7.co.id – Debat yang pertama kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal di Pilkada 2020 mendapat kritikan dan tanggapan dari pemerhati sosial dan politik Kendal.

Kartiko Nursapto, pemerhati sosial dan politik Kabupaten Kendal menyayangkan, dalam siaran langsung debat yang digelar omisi Pemilihan Umum (KPU) Kendal, terlihat para calon bupati dan wakil bupati masih fokus dengan hafalan jawaban dari soal yang sudah diberikan sebelumnya.

“Terlihat pandangan mereka selalu mengarah ke tulisan yang ada di meja,” katanya saat dihubungi melalui handponya, Rabu (18/11/2020) malam.

Kartiko Nursapto, yang juga pernah menjadi Anggota DPRD Kendal periode 2009-2014 itu menilai, mereka para calon bupati dan wakil bupati masih terlihat menjaga image masing masing dan tidak mau ada kesan tidak paham masalah, namun sebetulnya yang disampaikan lebih banyak hafalan jawaban.

“Maka yang terjadi seperti tes ujian pendadaran yang takut kalau salah, kemudian melupakan ada audiens para pemirsa yang akan memilih itulah sesungguhnya yang menentukan,” jelasnya.

Lebih lanjut Kartiko Nursapto mengatakan, terkait masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) di Kabupaten Kendal, yang ditanyakan oleh moderator jelas para calon bupati dan wakil bupati terlihat textbook sekali dalam menjawab.

“Jawaban mereka belum menyentuh akar masalah dan bahkan belum mencarikan solusi riil untuk warga,” terangnya.

Lebih jauh Kartiko Nursapto menyampaikan, sebagai warga Kendal dan juga calon yang akan memilih, menurutnya komunikasi dari para calon masih harus lebih banyak diperbaiki dan merubah dari sebatas tanya jawab ujian menjadi supaya bagaimana lebih menarik lagi bagi para calon pemilih.

“Cara penyampaian dan ucapan dari seseorang yang akan menjadi kepala daerah harus lebih di permudah juga di pahami warga masyarakatnya,” ucap dia.

Kesan akhir saya, imbuh Kartiko, bahwa ketiga calon cenderung kepada jawaban sesuai apa yang ada di catatan diatas meja dan melupakan komunikasi yang menarik dan tidak kaku agar dimata pemilih meningkatkan keterpilihan disaat tanggal 9 Desember yang akan datang.