WONOSOBO, metro7.co.id – “Saya sekarang dinobatkan mendapat tiga penghargaan”. Pernyataan itu diungkapkan ulama kondang yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji asal Yogyakarta, KH Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah, saat mengisi pengajian Akbar Harlah NU yang Ke-96 MWCNU Kecamatan Wadaslintang di Komplek Lapangan SD 04 Ngalian Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo,Jawa Tengah, Sabtu (12/3).

Terkait media yang akhir-akhir ini menyoroti ceramahnya, bahkan menjadi trending topik terkait pementasan wayang kulit di Pondok Pesantren Ora Aji miliknya, Gus Miftah menanggapinya dengan santai.

“Saya tidak begitu menanggapi isu-isu yang beredar di media sosial karena saya memang tidak membacanya,” ucapnya dengan tertawa.

Sekarang isunya beralih ketika Gus Miftah menjual Blangkon seharga Rp 900 juta.

Hasil penjualan Blangkon itu digunakan untuk membantu pendanaan Muktamar NU ke-34 yang digelar di Lampung pada 23-25 Desember 2021 silam.

“Dengan hasil penjualan blangkon senilai Rp 900 juta itu saya dinobatkan menjadi da’i yang menjual blangkon termahal di dunia” tegasnya.

Selain itu dia juga dinobatkan menjadi da’i yang konsisten berceramah di area lokalisasi selama 22 tahun.

“Saya sering mengunjungi para lonte di lokalisasi untuk memberikan tausiyah,” ‘ujarnya.

Yang terakhir Gus Miftah dianggap seorang selebriti yang paling banyak digambar di bak truk bagian belakang.
“Gambar saya ditulis di bagian belakang truk dan diberi tulisan,” ucapnya.

Ucapan itu membuat jamaah sontak tertawa.