HALMAHERA UTARA, metro7.co.id – Bupati Halmahera Utara Frans Manery akui kekosongan Kas Daerah akibat penanganan Covid-19, hingga anggaran pilkada Rp 20 miliar, Pemda Halut pun nekat pinjam uang ke pihak ke ketiga.

“Pinjaman uang di pihak ketiga sebesar Rp.33 miliar untuk menutupi biaya penyelenggara pilkada Halut sebesar Rp 20 miliar,” aku Frans saat dikonfirmasi di Gedung DPRD usai Rapat Paripuna KUPA-PPAS 2020, Jumat (28/82020).

Frans Menjelaskan, kondisi keuangan daerah merosot, hingga nekat meminjm uang di pihak ketiga sebesar Rp 33 miliar di Bank Maluku, sepanjang tidak bertentangan dengan aturan.

“Kalau tidak bertentangan dengan aturan harus, karena kondisi keuangan seperti ini,” jelas Frans.

Frans juga tidak berharap Dana Bagi Hasil (DBH) kapan di kucurkan, sementara pemda sendiri tidak berharap ada DBH.

“Maksud kami kita pakai pinjaman itu, setelah ada kucuran DBH baru bisa di tutupi, kami juga belum tahu kapan DBH itu di kucurkan,” tutur Frans.

Belum diketahui, apakah pinjaman uang Rp 33 miliar termasuk pembayaran Siltap perangakat desa 196 desa, dan insentif tenaga kesehatan yang dikabarakan 4 bulan belum dibayar oleh Pemda Halut. *