SULA, metro7.co.id – Buah kenari telah lama dikenal sebagai bahan untuk membuat makanan. Buah kenari yang memiliki nama ilmiah Canarium indicum dan nama ilmiah dari pohon Canarium Ovatum yang juga merupakan tanaman khas suatu daerah Maluku dan Maluku Utara.

Pohon Kenari, yang memiliki ketinggian mencapai 40 meter dan diameter 100 ini tersebar di berbagai belahan dunia seperti di daerah tropis Afrika, Asia Tenggara, Australia, dan lainnya. Di Indonesia sendiri, pohon kenari kebanyakan tumbuh di daerah Indonesia Timur.

Salah satu Daerah yang banyak menghasilkan tanaman kenari ialah di Provinsi Maluku Utara Kabupaten Kepulauan Sula khususnya Desa Wailau Kecamatan Sanana. Dengan hasil produksi buah kenari yang melimpah, masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula Khususnya Desa Wailau mempunyai Cara unik untuk mengolah Buah kenari menjadi jenis makanan, misalnya Halua Kenari, Cemilan saat ngopi, Sambal Kenari, kuah kuning kanari bahkan Kulit cangkangnya di gunakan untuk perawatan kulit serta pengobatan Penyakit kulit.

Di temui media Media ini, Saina Umasugi seorang anak perempuan dari Abdula Umasugi dan Sahnuru Palembang memiliki kreatif yang berbeda dengan perempuan – perempuan lainya di Kepulauan Sula. Kegiatan rumahan yang ia lakukan di sela – sela kesibukanya, dirinya juga sebagai Pembuat dan Penjual Halua Kenari yang begitu gurih dan garing.

“Halua kenari dari Kepulauan Sula ini memiliki rasa yang manis dan gurih karena terbuat dari campuran kenari dan gula, di Desa Wailau ini, kami membuat Halua kenari tidak memakai Gula merah sehingga Rasanya garing dan tidak lengket,” ucap Saina Umasugi.

Halua Kanari yang terletak di Desa Wailau ini, Hampir semua orang bisa membuatnya, akan tetapi cara pembuatan dengan racikan yang berbeda akan menghasilkan ciri khas rasa yang berbeda juga.

“Kalau untuk Buat Halua Kanari, bukan cuma saya yang buat akan tetapi hampir orang Di Desa kami semua bisa membuatnya,” singkatnya.

Buah kenari juga di gunakan sebagai bahan campuran untuk makanan, perawatan kulit, cemilan saat ngopi bahkan bisa di jadikan bahan pengobatan.

“Buah kanari bukan saja di olah sebagai Halua kenari akan tetapi isinya bisa di gunakan cemilan saat ngopi maupun ngeteh, dan juga bisa campurkan Dengan Kua ikan kuning, Sambal pedas, Bahkan Cangkangnya itu bisa di gunakan untuk perawatan kulit dan Pengobatan masalah kulit seperti Bisul ataupun gatal- gatal pada kulit,” terangnya.

Kalau untuk Perawatan kecantikan dan pengobatan menggunakan cangkang buah kenari, sudah di Warisi dari nenek moyang kami dan sampai sekarang kami masih menjaga dan mengikuti itu karna terbukti sanggat manjur.

“Setau saya Halua kenari sudah masuk Empat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) asal dari Sula yang di sahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019, maka dari itu saran saya sebaiknya perlu ada perhatian khusus dari Pemda Sula untuk lebih mensejahterakan para pembuat dan penjual kenari dalam hal ini memberikan bantuan untuk usahanya,” tutupnya. ***