SULA, metro7.co.id – Hj Fifian Adeningsi Mus (FAM) saat berkampanye, sampaikan bahwa Sula dan Taliabu itu tak bisa dipisahkan kalau tanpa Taliabu tidak akan bisa disebut HAI SUA BARAKAT dan juga tidak bisa disebut Sulabesi jadi jangan petak-petakan ini orang mana dan itu orang mana.

Kabupaten Kepulauan Sula terdiri atas Tiga Pulau sebelum Pulau Taliabu dimekarkan menjadi Kabupaten yakni Pulau Sulabesi, Pulau Mangoli dan Pulau Taliabu itu sendiri. Bukan karena kepentingan kelompok dan jangan petak-petakan orang, Rabu (14/10/2020).

Pantauan metro7.co.id, Fifian Adeningsi Mus katakan bahwa mereka juga harus tau asli dan tidak aslinya orang sula, dulunya pada saat Kesultanan Ternate mengutuskan 12 Sangaji yang diutus pulang ke 3 Pulau yakni 4 di tanah Sanana, 4 juga di tanah Mangoli dan 4 lagi di tanah Taliabu, yang di ketuai Sangaji Gap pada saat itu.

“Lantas kalian mau katakan sangaji yang bagaimana lagi, harus malu dong, kalau kami tidak ada darah Sangaji-Sangaji Gap, tidak mungkin Ahmad Hidayat Mus (AHM) dikasih gelar SALAHAKANG oleh Kesultanan Ternate untuk 3 Pulau ini,” ucap Ningsi dengan lantang saat berkampanye.

Lanjut Ningsi, Kalau belajar sejarah Sula sepenggal-sepenggal jangan banyak cerita omong kosong, jangan kira kami yang di Taliabu sana tidak tau keadaan yang disini dan kalau memang betul-betul orang sula itu tidak boleh saling singgung menyinggung dan beda-bedakan orang lain.

“Di sula ini terdiri dari banyak suku yaitu Sula, Buton, Bugis, Jawa dan Suku yang lain karena di Sula ini kita hidup bersaudara dalam artian bahasa Sula “BASANOHI” dan mengayomi semua untuk bersaudara bukan mempetak-petakan saudara,” jelasya pada saat kampanye.

Ningsi juga menambahkan, jangan bicara soal orang asli Sula kalau mau pecah-pecahkan saudara yang ada di Sula ini dan tipikal seperti itu bukan seorang pemimpin. Kalau orang Sula asli itu harus saling menjaga dan saling memberi kasih sayang antara suku, seperti ini lah contoh seorang pemimpin.

“Tipikal orang Sula asli bukan mau hujat-hujat orang lain bukan juga marah-marah orang lain melainkan rekrut dan rangkul mereka karena tanah Sula ini untuk orang bersaudara dan menjaga satu dengan yang lainnya,” tutupnya.