LOMBOKTIMUR, metro7.co.id – Masyarakat Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur menggelar acara ritual adat untuk mengenang para leluhur. Acara tersebut berlangsung di Bale Belek Kiayi Masmirah pada Senin (23/11/2020).

Ketua Ritual Adat Kiyai Mas Mirah Desa Wakan Kecamatan Jerowaru, Muhrim Rajasa mengatakan bahwa kegiatan ritual seperti ini merupakan Ritual Adat yang tetap dilaksanakan setiap tahun. Hal itu dikarenakan ritual adat yang menyimpan nilai filosofis dan historis dari perjuangan leluhur Desa Wakan.

“Kegiatan ini merupakan rutinitas yang tetap kita laksanakan sekali setahun untuk mengingat sejarah, baik sejarah adat, agama maupun secara pemerintahan, mengingat adanya kiyai pertama yang bernama Mas Mirah dan ditempat inilah masyarakat kita berdoa,”  ucapnya di lokasi acara, Senin (23/11/2020).

Lanjut Muhrim, jika ritual adat ini juga merupakan peringatan hari jadi dari Desa Wakan. Bale Beleq sebagai lokasi acara juga sebut Muhrim merupakan simbol sekaligus tempat bagi ulama terdahulu untuk melakukan ritual keagamaan, serta dijadikan sebagai tempat musyawarah dalam menerapkan strategi dan tata kelola pemerintahan di massa lalu.

“Ritual adat ini kami maksudkan untuk peringatan hari jadi Desa Wakan, kami rangkaikan juga dengan santunan anak yatim, guna mengingat apa yang diterapkan pendahulu kita. Bale Beleq ini juga dulu dijadikan tempat musyawarah para ulama untuk menjalankan pemerintahan,” jelasnya.

Hal senada juga dikatakan oleh pemangku adat Bale Beleq Kiyai Mas Mirah Desa Wakan, Amaq Supi. Dirinya menjelaskan jika ritual adat ini tetap dilaksanakan sebagai wujud pengingat generasi massa kini Desa Wakan atas sejarah para pendahulunya, utamanya peran ulama dalam berjuang di massanya.

“Di Bale Beleq Kiyai Mas Mirah inilah tempat para alim ulama’ kita berkumpul untuk berdo’a, dan sebagai pusat perjuangan. Maka kita laksanakan ritual tahunan ini untuk mengingat jasa pendahulu kita,” pungkasnya.