MANGGARAI BARAT, metro7.co.id – Penerapan protokol kesehatan diarea deklarasi bakal pasang calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat memprihatinkan. Anjuran jaga jarak, jangan berkerumun, cek suhu, cuci tangan pakai sabun menggunakan air mengalir, tidak berlaku di sana. Demikian pula anjuran pakai masker, tidak semua orang yang memakai masker saat mengikuti deklarasi itu.

Terpantau media ini di lapangan Wae Sambi, Desa Batu Cermin, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur saat deklarasi bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Maria Geong dan Silverius Sukur (Paket MISI), Jumat (4/9/2020) tidak mematuhi protokol kesehatan.

Hal sama terjadi hari ini, Minggu (6/9/2020) tatkala deklarasi bapaslon Edistasius Endi-Yulius Weng (Paket Edi-Weng di lapangan yang sama. Ribuan massa terlihat duduk/berdiri desak-desakan. Ada yang memakai masker dan lebih banyak yang tidak sama sekali. Tempat cuci tangan disekitar area deklarasi juga tidak terlihat. Massa yang hadir deklarasi duduk bersesakkan di dalam kendaraan menuju lokasi deklarasi mauoun saat kembalu dari tempat acara deklarasi.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat,
Yohanes Johan, menegaskan kesadaran semua pihak di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini sangat rendah.

“Kondisi terakhir ini saya melihat seolah-olah kita ini tidak sedang berada di tengah pandemi covid-19 ini,” ujar Yohanes di ruang kerjanya, Kamis (4/9/2020).

Yohanes menyebutkan hasil pantauannya selama ini dibeberapa tempat dan di berbagai acara. Di antara yang hadir itu, kata Yohanes, sekitar 10 persen yang gunakan masker.

“Itu artinya tingkat ketaatan kita sangat rendah dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai protokol kesehatan pemerintah di masa adaptasi kebiasaan baru,” tandasnya.

Dia berharap semua orang harus mematuhi protokol kesehatan. Tidak harus selalu dingatkan pemerintah.

“Seperti yang pernah saya katakan, masa new normal harus diikuti dengan new kultur. Apapun itu kita harus memulai sesuai kemampuan kita. Tidak perlu masker yang mahal. Tidak perlu sabun yang mahal,” ujarnya.

3 Pasien Positif Baru

Yohanes Johan mengingatkan ada 13 pasien baru positif covid-19 di Kabupaten Mabar.

Dirincikan, dari total 53 kasus positif covid-19 di Mabar, 40 orang telah sembuh. Sisanya 13 orang. Dua diantaranya adalah tenaga medis di RSUD Komodo dan RS Siloam. *