JAMBI, metro7.co.id – Aksi penolakan RUU Ciptaker kembali dilakukan oleh Gerakan Suara Tuntutan Rakyat (Gestur) Jambi dan Aliansi Rakyat Jambi Berdaulat. Kali ini aksi tersebut dilakukan dengan metode yang berbeda, yakni secara menggelar panggung rakyat.

Gelaran aksi hari ini, dilaksanakan di depan kantor gubernur lebih tepat nya di halaman depan bundaran air mancur, dilanjutkan dengan pembacaan puisi yang dikemas dalam bentuk musikalisasi serta orasi-orasi.

Imam salah satu massa aksi gestur mengatakan, hal itu dilakukan agar mahasiswa, aliansi apapun dan khususnya masyarakat Jambi atau pengendara yang melintas dapat mengetahui dan memahami tujuan kegiatan kali ini.

“Kenapa kita adakan panggung rakyat ini, supaya mahasiwa, masyarakat Jambi, dan aliansi apapun bisa memahami kenapa kita harus menolak Omnibus Law,” kata Imam, Senin (26/10).

Kegiatan tersebut diramaikan oleh panggung kecil yang dihiasi dengan spanduk-spanduk dan poster bertuliskan Tolak Omnibus Law jegal sampai gagal, tanah untuk Rakyat bukan Investor, dan lumpuhnya sendi-sendi demokrasi.

Dalam aksi tersebut, Gestur Jambi dan Aliansi Rakyat Jambi menyerukan tuntutan diantaranya, menolak Omnibus Law/UU Cipta Kerja, mosi tidak percaya pada pemerintah DPR, segera terbitkan PERPPU pembatalan Omnibus Law/UU Cipta Kerja, bebaskan seluruh massa aksi yang ditangkap aparat keamanan saat aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law/UU Cipta Kerja, dan stop intimidasi dan kriminalisasi petani, masyarakat adat, aktivis mahasiswa, aktivis lingkungan, aktivis agraria dan aktivis buruh.

Pantauan di lapangan, massa pun terlihat asyik turut melantunkan beberapa lagu yang diiringi musik akustik. *