BOJONEGORO, metro7.co.id – Sebanyak 18 perwakilan dari desa diwilayah Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, mengikuti pelatihan aplikasi Sistem Informasi Desa (SID). Pelatihan yang digelar di Pendopo Kecamatan Tambakrejo ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan informasi di website desa, Jum’at (12/03/21).

Kegiatan pelatihan Sistem Informasi Desa (SID) ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk menunjang program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 110 tahun 2021 yang digelar di Desa Ngrancang, dan Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo.

Menurut Camat Tambakrejo, Hari Kristianto, SID merupakan hal yang harus dilakukan oleh pemerintah desa. Karena desa merupakan badan publik yang punya fungsi memberi pelayanan.

“Mindset sebagai pemberi pelayanan harus fokus pada kepuasan masyarakat,” katanya saat memberi sambutan.

Camat juga menjelaskan bahwa salah satu pelayanan desa adalah memberi informasi. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi masyarakat mudah mengakses informasi dari berbagai sumber.

“Namun jika kita melakukan sesuatu sesuai regulasi dan transparan maka semua akan jalan. Dan 18 desa di Tambakrejo perlu lebih mengedepankan transparansi,” terangnya.

Sementara itu, Komandan SSK TMMD, Lettu Ckm Suroto menegaskan kegiatan program TMMD yang berada di Tambakrejo mempunyai sasaran fisik dan non fisik. Untuk program fisik sudah kita targetkan semua akan sesuai jadwal.

Kegiatan SID ini sendiri merupakan salah satu kegiatan non fisik. Sebelumnya, Satgas TMMD juga sudah melakukan beberapa kegiatan, diantaranya program e KTP.

“Setelah TMMD selesai, tali silaturahmi akan terus terjalin,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP) Dinas Komunikasi dan Informatisa (Dinkominfo) Bojonegoro, Nanang Dwi Cahyono, menuturkan kegiatan pelatihan ini sebagai salah satu upaya memajukan masyarakat desa. Karena dalam pengelolaan website desa, akan mengarah pada pelayanan informasi dan membangun citra positif desa.

“Banyak potensi desa yang bisa dipublikasi. Semakin kita mengunggah potensi desa, maka bisa mendorong ekonomi masyarakat. Perlu ditonjolkan hal-hal baik agar orang-orang yang di luar Bojonegoro bisa melihat potensi lokal yang ada,” pungkasnya.[]