MANGGARAI BARAT, metro7.co.id – Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) menyebut ada 10 ranger atau pawang komodo yang disiagakan untuk mencegah komodo masuk ke area proyek wisata Pulau Rinca.

Mengutip Info Seputar Presiden, Kamis (29/10/2020), Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem KLHK, Wiratno menyampaikan pengerahan 10 ranger untuk menggiring komodo menjauhi area tersebut.

“10 ranger yang memastikan bahwa sebelum bekerja, ada pemeriksaan di kolong-kolong bangunan atau reruntuhan bangunan. Apakah ada komodo? Di bawah truk juga,” kata Wiratno dalam acara Media Briefing melalui zoom, Rabu (28/10/2020).

Pengerahan 10 ranger di lokasi proyek dilakukan menyusul foto komodo berhadapan dengan truk pembangunan wisata di Pulau Rinca yang semoat viral di bernagai platform media daring.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan hal tersebut tak akan terulang.

Wiratno mengatakan, kejadian berpapasannya komodo dengan truk yang terpotret kamera itu terjadi lantaran truk melintas di jalur komodo. Sementara itu proses pembangunan untuk pemasangan beton disebut tak mungkin dilakukan tanpa alat berat.

“Itu jalur komodo yang di situ dan oleh karena itu protokol ketatnya untuk setiap hari dilakukan briefing. Dipastikan tidak ada komodo yang melintas,” kata Wiratno dalam acara Media Briefing melui zoom, Rabu (28/10/2020).

“Lintasan komodo itu tetap di situ. Oleh karena itu kita bisa hindarkan dari kecelakaan baik kecelakaan pekerja maupun bagi komodonya,” imbuhnya.

Guna memastikan hal tersebut, Wiratno mengatakan akan melihat langsung kondisi proyek pada Sabtu mendatang. Ia memastikan bahwa pembangunan tersebut tidak akan mengganggu kelangsungan hidup komodo.

“Saya akan hadir di lapangan untuk memastikan protokol yang lebih ketat tentang bagaimana pembangunan di daerah sensitif ini. Dulu ketika kita membangun sarana dan prasarana itu juga di situ ada komodonya. Kita tidak memindahkan, mengusir komodo dari tempat itu, tetapi kita menyesuaikan, menggiring komodo ke tempat yang aman, baru kita membangun,” ungkapnya

Pembangunan Rinca di Tempat yang Sudah Ada

Dalam kesempatan itu, Wiratno menyampaikan bahwa pembangunan atraksi wisata di Pulau Rinca itu dilakukan di tempat yang sudah ada. Luasnya sendiri sekitar satu hektar.

“Pembangunan sarana prasarana dilakukan bukan di lokasi baru tetapi di sarana prasarana yang sudah ada,” katanya.

Wiratno juga mengatakan, pembangunan ini dilakukan untuk membentuk atraksi wisata terpadu yang selama ini masing terpencar-pencar. Nantinya wisatawan tidak hanya akan melihat komodo namun juga dapat belajar mengenai sejarah komodo dan mendapatkan berbagai informasi lainnya. *