MARTAPURA – Kebersamaan warga Kalimantan Selatan merupakan contoh teladan terbaik di dunia dalam urusan berbagi dengan sesama.

Ribuan desa di perlintasan menuju Haul Guru Sakumpul dari ujung Kaltim-Kalteng menyiapkan posko-posko baik masjid, langgar atau tarub buatan untuk memberi makanan minuman buat umat muslim yang berniat menuju Haul Abah Huru Sekumpul secara gratis.

Parkir makan, minum tambah angin roda mobil dan motor bahkan tempat tidur peristirahatan disiapkan dan dilayani dengan ikhlas oleh panitia masing-masing tempat di semua Rest Area.

Dikatakannya lagi, hal ini tidak ada di seluruh penjuru dunia hanya ada di Kalimantan Selatan dan membuat takjub siapa saja yang masuk wilyah Kalsel saat Haul akbar ke 14 Abah Guru Sekumpul.

Kecintaan pada Abah Guru Sekumpul dengan mencari berkah lewat memberi sesama oleh ribuan umat ini berlangsung selama satu minggu terakhir dan direncanakan juga sampai jemaah haul balik lagi ke wilayah asal mereka.

Pelayanan bukan hanya di siang hari, panitia melayani jemaah hingga full 24 jam dengan ikhlas dan ceria ini hanya satu satunya ada di dunia, yakni bisa makan gratis dengan menu bermacam-macam bahkan bebas mau dimana saja ribuan masjid dan posko siap membantu kenyamanan anda dalam beribadah.

Setiap hari Posko-Posko Rest area didatangi warga-warga yang mengantar makanan untuk jemaah haul dan anehnya tidak ada keharusan atau iuran, namun semua dilkukan dengan ikhlas dan penuh rasa bahagia.

Pagi siang malam makanan minuman berdatangan di serahkan warga pada panitia. Lebih takjub lagi biarpun ratusan jemaah perjamnya singgah namun panitia tidak pernah kehabisan makanan.

“Saya dari Kaltim mas kami sekeluarga niat ke Haul Abah Guru Sakumpul sejak berangkat kami hanya perlu biaya untuk bensin saja karena semua desa dari Tabalong sampai Martapura melayani kami seperti tamu istimewa,”ungkap H. Andi.

Selain diberi makan minum dan bebas menyantap apa saja hidangan yang telah disediakan. Saat ditanya apa saja kebutuhan diperjalanan, ketika berangkat juga dititipi lagi bekal agar tidak kelaparan di perjalanan.

“Istri dan mertua saya menangis sepanjang jalan merasakan betapa bahagianya bertemu ribuan manusia dengan hati sebaik warga Kalsel,” ucapnya. (metro7/ad)