BARABAI, metro7.co.id – Untuk mendekatkan Polri dan masyarakat, berbagai macam cara dilaksanakan.

Salah satunya yang dilaksanakan Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Hantakan Bripka Yunika Akbar menghadiri undangan dari Tokoh Adat di Balai Desa Bayuana, Kelurahan Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, Minggu (26/7).

Tempatnyaa berjarak sekitar 38 km, dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam dari pusat Kota Barabai.

Acara Aruh Ganal yang biasanya disebut oleh Masyarakat Dayak dengan istilah “Bawanang” dimulai pada Sabtu, (25/7) tepatnya pukul 20.00 Wita, hingga Jumat (31/7) pukul 11.00 Wita,

Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Hantakan Bripka Yunika Akbar mengatakan, bahwa ritual Suku Dayak Meratus ini sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah kepada Tuhan Yang Maha Esa selama 6 hari berturut-turut.

“Kegiatan dipimpin oleh Kepala Adat Balian, Bapak Hadan. Tepat pukul 12 siang, acara pertama “Bebayar Janji” yaitu ritual menyembelih hewan babi sebagai nazar,” katanya.

Lanjutnya, sebelum acara dimulai, mereka menyediakan “Piduduk” yakni persembahan bagi arwah leluhur, berupa beras, kelapa, gula aaren, dan kebutuhan pokok lain yang dimasukkan ke dalam Balihung (keranjang hasil anyaman).

Mereka juga meletakkan “Giling” berupa gembakau, kapur, gambir yang digulung dalam daun sirih, guna perantara untuk memanggil arwah para leluhur.

Selain itu katanya, juga ada penampilan tari daerah Dayak yaitu “Bakanjar” yang ditarikan oleh para pemuda Dayak. Setelah selesai, dilanjutkan dengan tari “Babangsai” yang ditarikan oleh para gadis remaja Dayak setempat.

Kemudian, selesai acara hiburan. Dilanjutkan acara inti “Batandik” yaitu persembahan doa kepada Tuhan, yang dipimpin 5 orang “Balian” yaitu orang yang memimpin doa pada upacara adat Dayak yang bertugas untuk berurusan dengan dunia atas dan dunia bawah dari para roh manusia yang telah meninggal dengan diiringi alunan Gendang Beriak dan Gelang Hiyang.

Pukul 04.00 Wita, dilanjutkan acara ritual “Beayun”, disambung acara “Betandik Mengariau” yaitu para Balian betandik berlari keluar balai dibawah alam sadarnya.

“Kami di sana menginap di Balai, karena rasa kekeluargaan sudah tertanam kepada tamu dan undangan,” ucapnya.

“Setelah selesai ritual, para tamu dan masyarakat makan bersama di Balai sambil menunggu pembagian “Baras Hanyar” yaitu beras Buyung yang baru dipanen dan “Lamang” ketan yang diolah menjadi makanan khas suku pedalaman.

Selesai makan, tamu dan undangan bisa membawa pulang Beras dan Ketan hasil panen mereka.

“Mari kita lestarikan kebudayaan Daerah dan merapat dengan masyarakat Pribumi setempat sebagai bentuk Polisi yang berbaur dengan nasyarakat,” tutupnya.

Kapolres HST AKBP Danang Widaryanto melalui Ps Paur Subbag Humas Aipda M Husaini menyampaikan, bahwa kegiatan ini sesuai dengan Kebijakan Kapolda Kalsel Irjen Pol Dr Nico Afinta yaitu kebijakan ke III penguatan Harkamtibmas dengan meningkatkan kepekaan faktual terhadap situasi Global, Regional, Nasional, dan Lokal.

Sedangkan, Kebijakan ke IV yaitu menjalin kerjasama dan kemitraan secara sinergitas dengan Pemerintah Daerah, TNI, Stake Holders, dan seluruh elemen masyarakat.

“Dan itu juga cara yang paling tepat untuk langsung mengenal masyarakat binaannya dan pada kesempatan tersebut juga dilakukan imbauan serta sosialisasi tentang Kamtibmas,” pungkasnya. ***