NIAS, metro7.co.id – Kepulauan Nias menjadi perhatian serius pemerintah karena angka stunting masih tinggi. Saat ini angka prevalensi stunting masih di atas 40 persen. Sementara angka nasional masih di 27,6 persen. Target pemerintah di tahun 2024 bisa turun menjadi 14 persen.

“Masalahnya untuk saat ini masih terlalu banyak Kementerian Lembaga yang menangani. Maka sesuai dengan arahan Presiden untuk penanganan stunting akan dipimpin oleh BKKBN, backbone nya adalah BKKBN,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Nias, Sumatera Utara, Selasa (16/03/2021).

Turut mendampingi Menko PMK, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Gusti Ayu Bintang Puspayoga, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dwi Listyawardani, perwakilan Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BNPB.

Muhadjir Effendi menambahkan, Perempuan dan anak adalah kelompok strategis namun juga rentan. Karena masa depan kita 40 tahun kedepan berada di tangan mereka, dan saat ini anak-anak tersebut masih balita dan mereka butuh dukungan. Kualitas bayi yang dilahirkan bergantung juga pada kondisi Ibu, maka kaum ibu dan perempuan harus kita perhatikan.

Sementara untuk menangani stunting tidak bisa sendiri-sendiri harus kerjasama lintas sektor, maka seperti misalnya Kementerian PUPR juga harus bersama mendukung penanganan stunting, khususnya terkait air bersih dan sanitasi.

” Saya harus memastikan Kementerian Lembaga di dibawah bisa saling dukung dan kerjasama tidak boleh bekerja sendiri. Maka saya berkunjung ke daerah untuk memastikan hal tersebut,” tegas Muhadjir Effendy.[]